Pages

Sep 22, 2008

working life with men


bekerja di dunia kerja dengan rekan kerja yang kebanyakan berjenis kelamin lelaki memang gampang-gampang susah. terutama bila jenis pekerjaan yang kita lakoni masuk dalam kategori pekerjaan berat dan keras seperti kontraktor bangunan bertingkat tinggi seperti saya.

maw tau? lihat contoh pengalaman saya dibawah ini
pertama, masalah pekerjaan. diremehkan karena gender? whuahhh!!! itu benar2 masih terjadi di abad millennium yang katanya gak asing sama kata emansipasi ini. emang ada yang memandang kita sejajar atau menganggap kita bisa tapi banyak pula yang berpikiran kalo kita cuma ngeribetin dan gak bakalan ngerti sama hal2 gituan. mmmhhhh!!! sedih banget apalagi waktu baru awal2 masuk saya bener2 ngerasain hal itu. butuh semangat dan motivasi yang besar untuk meyakinkan mereka klo saya bisa.

 kedua, cara berpakaian. meskipun tidak ada peraturan tertulis, tetapi pekerja wanita diharap tidak menggunakan baju kerja dengan model yang terlalu manis apalagi mini dan ketat, ohohohoo it’s a big no no! bisa mengundang mata, komentar, bahkan tangan jahil dari mulai tingkat bos sampe tingkat satpam ato tukang bangunan.

ternyata tingkat pendidikan laki-laki tidak berpengaruh pada cara memandang wanita terutama bila mereka dalam satu rombongan besar ato at least bersama laki-laki lain. untungnya saya dan beberapa teman pake kerudung meskipun kadang2 kami sendiri merasa tidak yakin apakah mereka benar2 bisa menjaga pandangan demi melihat cara pandang mereka yang bekerja lebih mirip seperti mesin scanner!

ketiga, jangan terlalu niat berdandan soalnya nanti disangka ingin menarik perhatian salah satu dari mereka. seorang teman saya yang berambut panjang diminta bos saya untuk selalu menguncir rambutnya karena bila dia menggerai rambutnya ada beberapa laki2 a.k.a pegawai laki2 yang tidak bisa berkonsentrasi bekerja karena mereka pikir teman saya sedang menggoda, heloooow… plis deh! geer banget kan?

keempat, seorang rekan kerja laki-laki saya berbaik hati membocorkan suatu rahasia bahwa mereka diam2 membuat poling sederhana untuk menilai siapa diantara kami yang paling cantik, siapa yang dadanya paling besar, siapa yang punya pantat paling oke, dst... ampun deh! kayanya saya yakin hampir 99% mereka tidak akan membuat poling siapa yang paling pintar. 

kelima, kita mesti siap2 menerima salam-salam dari si ini, si itu, ajakan makan siang dari bapak subkon X, subkon Y bahkan siap2 bila suatu saat ditembak! mungkin klo yang nembak kakak kelas ato temen kaya waktu jaman sekolah dulu yah bisa geerlah lumayan laku juga nih! tapi klo yang nembak bujang lapuk ato bapak2 dan pria beristri pula, weits tunggu dulu!

itu mungkin sedikit bagian dari suka duka kerja bersama dengan rombongan besar mahluk yang bernama lelaki. meskipun sering dianggap sebagai objek tapi gak salah lagi sebagai wanita kita juga sering dapet perlakuan istimewa dari mereka jadi akhirnya kita-kita cukup maklum dan mafhum kalo mereka berlaku demikian semata-mata hanya karena kodrat alam ato terlalu lama ngeliat beton jadi masih suka silau kalo ada yang lebih cakep dari beton.

yahhh,,, diliat dari sisi mana juga memang kita 100% jauuuuuuuuuh lebih cantik dari beton, heheheheh
ini belom full team masih ada 5 orang lainnya ;)


No comments: